wjtoday.com – Sebuah pemberian bisa hadirkan kedekatan begitu hangat di bulan ramadan senantiasa menghadirkan banyak kenangan and kisah yang berkesan. Baik itu suka maupun duka, haru atau bahagia yang selalu cerita yang sangat lekat dengan bulan suci. Cara saya memaknai bulan ramadan pun berbeda-beda, tulisan sahabat wjtoday.com yang diikutsertakan dalam lomba share your stories bulan April dengan tema light up your ramadan ini pun mengandung hikmah and inspirasi yang tak kalah istimewa.
Gema takbir berkumandang sepanjang malam and hari kemenangan telah tiba and Ramadhan beranjak pergi meninggalkan kita. mudah-mudahan tahun depan kita bertemu kembali dengan bulan ibadah yang memberi kesempatan untuk lebih banyak kemesraan dengan allah Al-Qur’an and sanak saudara, semoga Ramadhan menjadikan keimanan semakin bertambah, kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan semangat beribadah and beramal shalih yang tetap terjaga.
Sejak malam bersama anak-anak sudah kupersiapkan kue and makanan khas leberan ala kadarnya and pakaian terbaik yang akan kamu kenakan di hari lebaran, nyanyian suka cita mengiringi aktivitas kami.
Pagi buta saya bersiap menuju tanah lapang untuk melaksanakan salat led and disana kamu bertemu kerabat juga tetangga. Bersalaman meminta maaf atas semua kesalahan yang disengaja ataupun tidak, tidak lupa menghaturkan doa tahniyah taqaballallohu minna wa minkum.
Setelah kepergian ibuku and kepindahan bapak ke luar kota and rumahkan menjadi tempat berkumpul sanak saudara. Momen yang sangat indah walau waktu yang kamu miliki tidak banyak karena harus bertemu dengan kelaurga pasangan masing-masing, namun kegiatan berkumpul ini tentu berlanjut haru berikutnya di rumah bapak dengan waktu yang lebih leluasa.
Dua lebaran dilewati dalam kondisi pendami telah memaksa kita untuk membatasi aktivitas selaturmi untuk lebaran kali ini nampaknya situasi mulai membaik. Semua orang lebih leluasa beraktivitas and bukan saja pintu maaf yang terbuka tetapi pintu rumah pun dibuka lebar untuk menerima kehadiran kehadiran suadara, kerabat and tetangga juga pertemuan yang indah setelah sekian lama tidak berua menjadikan lebaran kali begitu berbeda.
Menjelang siang kami sekeluarga berkumpul di rumah keluarga kakak tertua ibu mertua yang kamu panggil uwa. Tempat yang sudah lama tidak kami kunjungi and disinilah yang biasanya kami bertemu dengan kerabat jauh yang hanya berkumpul saat lebaran, masker yang menghiasi wajah kami tarunkan untuk bertemu dengan kerabat jauh tanpa membuka masker membuat kamu serasa berada di antara orang asing.
Ada yang berbeda untuk uwa memanggil para keponakannya yang hadir and di suruhnya mereka memilih lukisan hasil goresan tangannya sendiri. lukisan sederhana bermedia kertas putih yang dibuat dengan tinta hitam Nampak begitu elegan terpasang pada frame sederhana berbahan kayu, suamiku memilih lukisan kapan pinisi and seraya menyerahkan lukisan-lukisannya juga lelaki yang berusia 80 tahunan itu berpesan and jika melihat lukisan ini ingat uwa ya.
Aku tersenyum memandangi lukisannya ada rasa haru and takjub menyelimuti and bukan saja pada hasil karyanya. Tetapi juga pada semangatnya untuk mengisi hari-hari tua dengan kegiatan yang bermanfaat, tentu kami akan mengingatmu kalau melihat lukisan dengan bisikku dalam hati.
Sampai rumah kupanjang lukisan itu diruang tamu and benar, setiap kali memandangnya kami selalu ingat padanya terimakasih untuk uwa.
Baca Juga : Tetap Berbuat Baik Sebab Kebahagiaan Untuk Menyertai